Hal itu menyusul pertemuan delegasi Jepang dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang menyatakan minat untuk ikut membangun IKN beberapa waktu lalu.
"Dua pekan lalu Korea dan Jepang datang, kira-kira beberapa minggu lagi dari Amerika juga akan datang. Jadi kalau kita lihat itu minat para investor besar," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengaku baru diberitahukan mengenai rencana kunjungan perwakilan AS tersebut. Meski begitu, ia belum mengetahui lebih lanjut kapan pertemuan itu akan direalisasikan.
"(Terkait kedatangan perwakilan) Amerika, saya kemarin baru dikasih tahu, kita tunggu saja," ujar Dhony.
Selain itu, Dhony juga sudah bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel untuk melakukan market sounding di Jepang pada akhir Februari lalu. Menurut dia, tidak butuh waktu yang lama, ada kunjungan balasan dengan mendatangkan lebih dari 50 investor ke IKN.
"Itu konkret kami umumkan, tapi belum sampai bentuk," ungkapnya.
Adapun bergabungnya Japan International Cooperation Agency (JICA) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diharapkan mampu mengelola hutan lestari. Hal itu karena pengalaman Jepang yang mumpuni diikuti dengan kemajuan teknologinya.
Baca juga: Kepala OIKN ungkap 16 negara tertarik proyek IKN
Sebelumnya, Kementerian PUPR menginstruksikan seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memenuhi persyaratan konstruksi berkelanjutan.
"Saya menginstruksikan agar seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur di IKN memenuhi persyaratan teknis konstruksi berkelanjutan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pidato sambutan yang disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Rabu (29/3).
Basuki juga menambahkan pembangunan IKN harus memperhatikan prinsip konstruksi ramping (lean construction) serta menggunakan building information modelling (BIM) sehingga meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya dan mereduksi sampah konstruksi.
Saat ini Kementerian PUPR mendapat tugas besar untuk membangun infrastruktur IKN.
"IKN yang sedang kita bangun saat ini mengusung konsep Smart Forest City dengan mengedepankan prinsip yang menyatu dengan alam, mengaplikasikan teknologi pintar, dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan," kata Basuki.
IKN menurut dia, diharapkan tidak hanya dapat menjadi simbol kemajuan peradaban Indonesia tetapi juga menjadi Kota Paling Berkelanjutan di Dunia.
Baca juga: Kepala OIKN godok peraturan untuk hindari mafia tanah
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023